Jumat, 27 Februari 2009

Waktu

Sepertinya baru kemarin hari sabtu.....tiba-tiba hari ini sudah hari sabtu lagi. Begitu cepat waktu berlalu.

Tiba-tiba aja aku pacaran. Tiba-tiba aja aku menikah. Tiba-tiba aja aku hamil. Tiba-tiba aja aku melahirkan. Tiba-tiba aja anakku bisa merangkak. Tiba-tiba aja anakku d bisa jalan. Tiba-tiba aja anakku d bisa lari.

Subhanallah. Betapa besar dan betapa banyak nikmat yang telah Allah SWT berikan kepadaku. Saking banyaknya nikmat yang Allah SWT berikan padaku....sampai-sampai aku tak bisa menghitung dan mengingatnya satu per satu. Allahu Akbar. Semoga Allah SWT menjadikan aku sebagai makhluk-Nya yang pandai mensyukuri nikmat. Amin allahumma amin.

 

Time..... look where we are and what we've been through
Time..... sharing our dreams
Time..... goes on and on everyday
Time is what it is
Come what may

(“Time” by BSB)

"Noda, siapa takut?!"

Pagi-pagi mo berangkat ke kantor....

Liat Momochan lari-lari di halaman sambil bawa sapu kecil sok mau nyapu halaman. Begitu melihat aku mo nangkring di atas sepeda motor.... langsung d teriak sambil lari ngibrit ke arahku.

“Emoh...emoh...emoh!” teriak Momochan. Maksudnya dia tidak memperbolehkan aku pergi.

Waduh...celana panjang Momochan kuotor bgt. Sepertinya dia habis jatuh di halaman. Otomatis tanah yg basah akibat hujan semalam nemplok semua di celana Momochan.

“Whua...whua...!” teriak Momochan nangis karena aku menolak untuk menggendongnya. Ya gimana mo gendong?! Aku d rapi jali mo brkt ke kantor, masa mo kena kotor tanah yg ada di celana Momochan.

Mau tak mau aku pun menggendong dan memeluk Momochan yang mule nangis sambil teriak2x dg menampilkan wajah imut tak berdosanya. Dan “eng ing eng!” otomatis semua kotoran yang nempel di baju Momochan juga ikut nempel di bajuku.

Karena ga ada waktu buat ganti baju....maka aku pun pergi ke kantor dg baju belepotan tanah.

“Mommy Luv Ya Momochan! Mmuah mmmuah!”

Koenangkoenang

Koenang-koenang....

 

Nama ini mengsinspirasiku. Pertama kali menyentuh hatiku saat membaca penggalan cerpen "Sejuta kunang-kunang di Manhattan" di buku pelajaran Bahasa Indonesia. Tapi aku lupa...apakah buku pelajaran Bahasa Indonesia utk SMP ato SMA.

 

Kedua kalinya sekitar setahun yang lalu saat aku sedang hamil. Yang kurasakan cuma mual, muneg-muneg, muntah, dsb. Tiba-tiba saat melewati area persawahan (maklum tinggal di desa)...subhanallah! Aku melihat banyak kunang-kunang berkedap-kedip  tersebar merata di area persawahan. Sungguh pemandangan yang menakjubkan. Perasaanku yang down krn evening sick jadi hilang melihat pemandangan tersebut.

 

Saat itu bahkan ada rencana untuk menamakan anakku "kunang-kunang". Tapi ga dapat ijin dari suami. Jadi batal deh.

 

Just wondering....apa yang dilakukan kunang-kunang kalo siang hari ya? Apa mereka tidur ato tetep berkedap-kedip juga?