Minggu, 22 Maret 2009

Bincho-Tan


Beberapa hari yang lalu aku nonton pilem kartun kesukaanku. Wuikikikiki..... Udah tuwir tapi kesukaan tetep aja pilem kartun. Hidup pilem kartun! Pilem kartun foreva! Brau kali ini nonton pilem kartun ini. Judulnya Bincho-Tan. Aku ga ngerti apa artinya itu. Kalo ga salah tangkep sih, itu nama tokoh utama pilem kartunnya.

Jam tayangnya jam 6 sore (kalo ga salah). Waduh....rupanya ingatanku parah bgt nih. Trus waktu itu Momochan-ku tercinta udah tidur karena kecapekan main seharian. Jadi aku nonton tipi tanpa suara karena takut membuat Momochan bangun. Kenapa ga nonton tipi di tempat lain?! Karena Momochan klo ga ditungguin tidurnya, ntar pasti bangun2x dan nangis ga karuan. Jadi serba salah ya?! Wuekekekeke.

Jadi si Bincho-Tan ini makhluk yg ga jelas bgt. Klo dibilang manusia...kayaknya kok nggak karena bentuknya kecil bgt. Klo dibilang balita...nggak juga karena dia kerja serabutan sbg pembantu rumah tangga. Klo dibilang peri...tapi masa peri kok jadi pembantunya manusia. Si Bincho-Tan ini juga makan nasi dan minum spt layaknya manusia.

Jadi gini. Di salah satu ceritanya...si Bincho-Tan itu pulang kerja dari bersih2x di rumah seorang manusia. Dia diberi semacam beras dan tentu saja uang. Dalam perjalanannya pulang kerja...dia mampir di sebuah toko pernak2x lucu gitu. Dia pengin beli boneka dengan salah satu karakter kartun (ya semacam hello kitty, doraemon, dsb). Lalu dia melihat celana dalam dengan gambar karakter kartun favoritnya tadi. Dia langsung keping bgt alias kepingin bgtz. Tapi langsung mengurungkan niatnya untuk membeli celana dalam itu karena harganya yg terlalu mahal.

Di salah satu sudut toko itu, ada sale celana dalam dengan berbagai gambar karakter kartun lainnya. Sale satu harga dapet tiga buah kayaknya. (Maklum karena ga ngerti tulisan Jepang dan volume tipinya juga ku mute. Jadi aku Cuma meraba-raba jalan ceritanya murni lewat gambar doang). Akhirnya si Bincho-Tan membeli celana dalam dengan gambar kartun kodok yg lumayan lucu.

Malam harinya...si Bincho-Tan mimpi....beras yang dia dapat dari hasil bekerja keras se-siangan tumpah. Dia sedih banget dan nangis. Tiba-tiba ada kodok besar bgt segede gaban yg persis seperti di celana dalamnya. Kodok itu memuntahkan satu karung beras. Bincho-Tan pun jadi seneng. Lama kelamaan si  kodok semakin banyak memuntahkan karung beras. Karung-karung beras itu pun menumpuk, menumpuk dan menumpuk jadi segunung. Lalu muncul kodok2x lain yang sama dengan karakter di celana dalamnya dengan ukuran yang lebih kecil seukuran Bincho-Tan. Bincho-Tan pun seneng walo lama kelamaan jadi parno saking banyaknya kodok.

Yah...itulah cerita ga pentingku tentang Bincho-Tan dan keanehanku karena nonton tipi tanpa suara sehingga harus nebak-nebak jalan ceritanya. Wuikikikiki.

Ini hasil googling-ku utk Bincho-Tan

Alternative title:

びんちょうタン (Japanese)

備長炭 (Chinese (Taiwan))

Genres: comedy, slice of life

Age rating: All Ages (Nothing objectionable)

Plot Summary: This is a story about a little girl who lives in an old house in the mountains. Her name is Bincho-tan. Each episode depicts a day in the life of Bincho-tan as she prepares her breakfast in the morning, goes to the forest to gather vegetables, does her household chores and rests at night after a day's work. She is surrounded by a group of close friends who adds color to her ordinary yet simple life.


Senin, 16 Maret 2009

Dokter apa Dukun?!

Sebelumnya aku mau minta maaf jika tulisanku ini nanti menyinggung beberapa pihak. Ini adalah murni curahan hatiku, uneg-unegku. Jika nantinya ada beberapa pihak yang tersinggung...itu di luar kuasaku.

Untuk meminimalisir dampak tersinggung ini, aku akan menyamarkan pelaku-pelakunya. Cie...seperti berita kriminal ajah. Meski sebenarnya tampak jelas siapa pelaku-pelakunya. Wuekekeke.

Ceritanya si Bapak Mertua sakit menahun dan parah. Beberapa bulan terakhir ini sakitnya lebih parah lagi. Beberapa hari kemarin, si Bude meminta Si adik ipar untuk mencarikan dokter spesialis untuk mengobati Bapak Mertua.

Dengan patuhnya, Si adik ipar mencari informasi lengkap mengenai dokter spesialis yg terbaik di kota Ngayogyakarta Hadiningrat ini. Informasi pun di dapat dari temannya si Dokter Genit. Dengan bahagia karena telah mendapatkan informasi lengkap mengenai dokter spesialis, Si adik ipar menceritakan kepada Suaminya Tercinta. Suami Tercintanya pun senang mendengar berita ini. Dan berencana, bahwa sore harinya mereka akan membawa Bapak Mertua untuk periksa.

Tiba-tiba....siang harinya si Bude menelepon. Dia mengatakan bahwa dia telah memeriksakan Bapak Mertua di Depok, Jawa Barat. Katanya Si Bude, ada dokter di sana yang bisa tahu penyakit hanya dengan melihat foto si pasien.

(What?! Are you kidding?! Get out of here?! Aje gile!!!!! Itu dokter apa dukun?! Klo dukun sekalian aja, aku malah percaya. Karena profesinya emang dukun. Tapi klo dokter merangkap dukun?! Amit-amit?! Hareee Genee....! Kenapa ga sekalian aja periksakan ke Ponari aja?! Karuan tuh).

Oke...cukup ngedumelnya. Kita teruskan lagi ceritanya. Trus si Bude nge-faks-kan sebuah resep untuk ditebus di Yogya. Yang tidak dimengerti Si adik ipar adalah petunjuk minum obatnya. Dalam sehari, tuh obat diminum 2 kali pagi dan sore. Juga ada perintah untuk minum soda, sehari 4kali. Jadi sekali minum 5 sendok makan soda. Dua (2) jam sesudah minum soda baru boleh minum obat yang diberikan.

(Sekali lagi Si adik ipar kagak ngerti. Emang mungkin karena Si adik ipar yang tulalit, bodoh dan ga pernah kuliah di kedokteran. Tapi...si Bapak Mertua ini kan yang dikeluhkan akhir-akhir ini adalah perutnya alias ada masalah pencernaan yang gawat darurat. Makan aja pake bubur. Sering muntah2x dan buang air besar ga jelas gitu pula. Makan dan minumnya dijaga banget. Nah...lalu kenapa disuruh minum soda?! Bukannya soda itu keras buat perut?! Pokoknya Si adik ipar ga ngerti banget deh ma ni dokter?! Si adik ipar completely lost!!!)

Tapi setelah minum soda yang pertama kali....Si Bapak mertua jadi mencret. Dan setelah itu soda ga diminum lagi.

Yah......mungkin Si adik ipar terlalu berprasangka tentang dokter yang bisa menerawang itu. Dan Si adik ipar kan cuma orang awam yang ga tahu menahu soal kedokteran dan obat2xan. Bisa jadi soda itu memang salah satu terapi yang bertujuan untuk mencuci perut sehingga perutnya bersih dari segala macam penyakit dan kotoran2x ga jelas.

Ya semoga saja obat ini cocok dan menyembuhkan Si Bapak Mertua.