Selasa, 28 April 2009

I just don’t get it.


Bagaimana mungkin aku mengalami terjebak dalam situasi yang sangat tidak menyenangkan untuk kesekian kalinya. (Why I never learn my lesson?! But it’s not entirely my fault.)

You know what?! I hate my self.

I am self motivated and always strive to do the best in whatever task I undertake.”

Itu dulu kalimat yg selalu kutulis dalam my application letter. But now what. Stl terjun langsung dalam dunia kerja....aku bahkan harus jadi munafik. Seharusnya aku selalu bersedia dan mampu menjalankan setiap tugas yang diberikan kepadaku. Tapi apa yg terjadi....aku harus menolak beberapa pekerjaan yang diberikan kepadaku. Brengsek! Aku tahu benar bahwa aku mampu. Tapi aku harus menolaknya.

I’ve changed. Aku telah berubah. Tidak hanya sebagai seorang individu dan seorang anak. Aku juga seorang istri. Aku juga seorang ibu. Bahkan aku juga seorang menantu. Hidupku tidak bisa sebebas dulu lagi. I’m not that independent anymore. Setiap keputusan yang kubuat harus kupikirkan dengan baik. Sebisa mungkin keputusan yang kuambil memuaskan kelima pihak tadi. That’s why I hate being addult. Orang dewasa itu menyebalkan. Munafik, tidak bisa berkata jujur, banyak janji yang tidak ditepati, muka dan mulut manis tapi hati busuk, pintar bersandiwara. Dan sekarang aku telah berubah menjadi orang deewasa. Orang yang sangat kubenci.

Jika ada yang bertanya apakah aku menyesal dengan keputusan yang telah kubuat. Jawabannya adalah tidak. Aku telah mengambil keputusan. Dan aku bukan tipe orang pengecut yang tidak berani mengakui dan bertanggung jawab dengan keputusan yang telah kuambil. Segala konsekuensi yang muncul akibat setiap keputusan yang kubuat, insyaallah aku siap menerimanya. Meski terkadang sangat berat dan sulit. Tapi keputusan sudah dibuat, jadi aku harus menerima segala konsekuensinya.

Untuk orang-orang yang memanfaatkan keadaan dengan memancing di air keruh, lempar batu sembunyi tangan, menghakimiku, mencibir dan mencoba memanfaatkan situasi demi kepentingan pribadinya, oh betapa aku ingin membenci mereka. Dan mengutuk mereka semoga mereka membusuk di neraka jahanam segalanya. Tapi semua itu hanya akan merugikanku. Membuatku hanya dipenuhi dengan dendam dan kemarahan. I’m not that kind of person anymore. Lagipula siapa aku jika aku berhak menghakimi mereka. Mungkin mereka juga punya masalahnya sendiri-sendiri. Kalau aku menghakimi mereka itu menjadikanku tidak ada bedanya dengan mereka. Aku belum tentu lebih baik dari mereka dan begitupun sebaliknya, mereka juga belum tentu lebih baik dari aku. Kita semua adalah makhluk Allah SWT. Ada Allah SWT yang Maha Mengetahui, Maha Berkuasa dan Maha Adil. Jika aku berbuat kesalahan, sudah ada Allah SWT yang akan memberikan hukuman yang setimpal padaku. Dan jika aku berbuat kebaikan, sudah tentu pula Allah SWT akan membalas kebaikanku tersebut. Dan itu juga berlaku pada setiap makhluk ciptaan Allah SWT. 

1 komentar:

anna fardiana mengatakan...

hm....

curhat neh ceritanya... menurut aku bukan munafik Wi, tapi being realistic.

Begitu pendapatku...